Kolaborasi Antarpemangku-kepentingan di Tingkat Lokal dalam Upaya Preventif Malnutrisi
Pengalaman dari Desa di Kawasan Agroindustri
DOI:
https://doi.org/10.23960/nengahnyappur.v2i1.39Keywords:
malnutrisi, ketahanan pangan, kolaborasi antarlembagaAbstract
Salah satu paradoks dalam pembangunan pertanian yakni fakta bahwa petani kecil (smallholders) yang terintegrasi dengan agroindustri harus menyediakan kebutuhan pangan bagi rumah tangganya dengan bergantung pada hasil pangan dari tempat lain dan dipengaruhi oleh tingkat pendapatan dari penjualan tanaman komoditas. Petani terekspos pada situasi kerentanan pangan yang dapat berimplikasi terhadap masalah kesehatan yang terkait dengan pangan atau diet-related non-communicable disease (NCD) seperti malnutrisi (tengkes, gizi buruk, gizi kurang, obesitas). Identifikasi kondisi ketahanan pangan, penyadar-tahuan komunitas, dan inisiatif kolaborasi antarlembaga di tingkat lokal diperlukan untuk mencari strategi intervensi yang tepat dan kontekstual. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan di Desa Agung Jaya, Kec. Banjar Margo, Kab. Tulang Bawang, sebagai desa yang berada di kawasan agroindustri, dengan metode diskusi kelompok terarah dan edukasi kepada kelompok sasaran intervensi tengkes (stunting). Kegiatan telah mengidentifikasi bahwa literasi pangan, ketersediaan sumber pangan, serta kolaborasi antarpemangku-kepentingan yang sensitif gender merupakan ranah yang perlu dikuatkan ke depannya dalam upaya preventif masalah malnutrisi.
Downloads
